Revitalisasi Pendidikan Vokasi Selaraskan Pendidikan Dengan Dunia Industri

By Admin

nusakini.com-- Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan daya saing masyarakat Indonesia, pemerintah menekankan perlunya revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi. Revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi sangat penting, untuk menyelaraskan kompetensi yang dimiliki tenaga kerja dengan kebutuhan tenaga kerja oleh dunia usaha dan industri. 

“Harus ada konsep yang jelas. Bahwa 60-70 persen dari kegiatan itu bukan hanya di kelas. Tapi harusnya praktik dan magang dan seterusnya,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam konferensi pers ‘Dua Tahun Kerja Nyata Jokowi-JK’ yang diselenggarakan Kementerian Kominfo RI bersama Kantor Staf Presiden di Gedung Bina Graha, Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (25/10). 

Menurutnya, kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) perlu diubah agar memenuhi modul pelatihan kejuruan tertentu. Sehingga, peserta didik SMK dalam waktu pendidikan tiga tahun dapat menguasai kompetensi per jurusan. 

“Tahun pertama dia harus punya kompetensi yang jelas dan punya sertifikat kompetensi kalau dia lulus tentu saja,” jelas Menko Darmin. 

Saat ini, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI (Kemenko Perekonomian) tengah menyiapkan blue print (cetak biru) revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi tersebut. Diharapkan, blue print tersebut mampu menutup jarak antara kebutuhan perusahaan dengan hasil penyedia pelatihan yang telah ditingkatkan kualitasnya. 

“Selain itu, cetak biru juga akan mendukung jaminan kualitas untuk penyedia pelatihan dan pekerja yang potensial guna meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM),” papar Menko Darmin.(p/ab)